Jumat, 12 November 2010

SUSUNAN PENGURUS 2010-2012

Susunan Pengurus GBI Gading Serpong & Melati Mas
Peridoe 2010 – 2012

Gembala                 : Pdt. Dongani Sitanggang, S.PAK, M.Th
Ibu Gembala           : Pdm. Jenny Setiawan, SE
Sekretaris (Incl       :  Ibu Aicu
Bidang Ibadah        : Ibu Aicu
Bidang Edukasi       : Sdr. Misro Manurung, S.Th
Bidang Pastoral       : Pdp. Epi Julianto S.Th ©
Bidang KPA           : Sdr. Parlin Purba S.Th
Bidang PI / Misi      : Pdm. Yandientri, S.Th
Bidang Usaha          : Sdr.Bobby H
Bidang Umum         : Pdm. Suherman
Keuangan               : dr. Yafet Bastian Kurniawan
1. Bendahara I : Sdri. Linda Haslany
2. Bendahara II : Ibu Mantiana
BIDANG:
A. Ibadah (Liturgia) : Pdp. Epi Julianto
1. Koodinator ibadah raya : dr. Yafet Bastian Kurniawan
2. Ibadah Khusus : Pdm. Suherman
3. Koordinator Profetik : Sdr. Misro Manurung, S.Th
4. Koordinator Doa : Sdr. Parlin Purba S.Th
5. Sakramen : Sdri. Linda Haslani
6. WBI : Sdri. Rita
7. Glamur : Tante Sujono & Tante Henny

B. Edukasi (Didaskalia) : Sdr. Misro Manurung, S.Th
1. Ketua SPY : Sdri. Debby

C. Pastoral : Pdp. Epi Julianto
1. Koordinator Komsel : Pdp. Epi Julianto
2. Pemerhati & Visitasi : Bapak. Danang
3. Konseling : Pdp. Epi Julianto
4. Diakonia : Ibu. Mantiana

D. Komisi Pemuda & Anak (KPA) : Sdr.Parlin Purba
1. ABI (Star Kids) : Milda Dethan
2. RBI (Gaser_YC) : Yulinda
E. PI / Misi : Pdm. Yandientri S, S.Th
1. : Anggota : Pak. Sianturi

F. Bidang Pemberdayaan Jemaat : Sdr. Bobby

G. Umum : Pdm. Suherman
1. Rumah tangga Gereja : Pdm. Suherman
2. Transportasi : Pak. Tenglan
3. Sarana & Prasarana Ibadah : Pdm. Suherman

Rabu, 10 November 2010

TEROBOSAN KARENA TANGAN TUHAN

“Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli ki-tab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia.” Ezra 7 :6

Saat Ezra hendak membangun Yerusalem, ia berangkat dari Babelonia dengan bekal yang di sediakan raja. Tangan Tuhanlah yang membuat hati raja tergerak untuk memberikan apa yang Ezra minta. Untuk mewujudkan rencana besar dalam menggenapi rencana Allah Ezra membutuhkan:
1. Dana/perbekalan – PERHATIKAN
“dan untuk membawa perak dan emas, yang diberikan raja serta para penasihatnya sebagai persembahan sukarela kepada Allah Israel, yang tempat kediaman-Nya di Yerusalem, … Dan yang lain yang masih diper-lukan untuk rumah Allahmu, yang pembayarannya menjadi tanggunganmu, itu boleh kaubayar dari perbendaharaan kerajaan.Kemudian aku, raja Artahsasta, telah mengeluarkan perintah kepada semua bendahara di daerah seberang sungai Efrat, begini: segala yang diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat Allah semesta langit, haruslah dilaksanakan dengan seksama,dengan memakai perak sampai jumlah seratus talenta, gandum sampai jumlah seratus kor, anggur sampai jumlah seratus bat, minyak sampai jumlah seratus bat, dan garam tidak terbatas.” Ezra 7:15, 20-22
Selama kita hidup di dunia kita tidak terlepas dari kebutuhan anak untuk sekolah dan peralatan sekolah, orang tua butuh dana untuk mencukupi kebutuhan : usaha, butuh modal untuk memulai usaha atau untuk mengembangkan usaha. Mungkin saat ini, anda juga punya kebutuhan khusus. Tetaplah menanti uluran tangan Tuhan dalam ekonomi anda. Tetap juga mengelola keuangan dengan bijaksana dan bertanggung-jawab. Rajin membangun mezbah keluarga, ibadah dan berdoa.
Ingat! Allah tidak mungkin mempercayakan uang lebih banyak lagi bagi anda jika tidak bertanggung-jawab mengelola berkat (uang) yang sudah ada. Ada banyak orang yang tidak sabar menanti terobosan karena pertolongan Tuhan dalam ekonomi/keuangan mereka. ---
Maunya cepat-cepat dapat mujizat dan pertolongan Tuhan, di sisi lain tidak bertanggung-jawab sebagai pengelola berkat yang sudah Tuhan berikan. bagaimanapun tetaplah sabar dalam masa sukar. Ingat jangan cari jalan pintas, seperti: meminjam, apalagi tidak punya sumber penghasilan untuk mengembalikan. Jangan cari jalan pintas yang lain, yang tidak sesui dengan Firman Tuhan.
“Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.” Amsal 3:16,
Dalam kondisi paling susah, itulah waktunya untuk mengandalkan Tuhan dengan sikap rendah hati dan takut pada Tuhan. Berharaplah kepadanya dan mengijinkan Tuhan menggenapi Firmannya. Bukankah Dia yang mengenggam kekayaan dan panjang umur dalam tangan-Nya? Dengan demikian, jika tangan Tuhan menyertai kita, kita pasti menikmati umur panjang dan kekayaan dalam hidup kita.
Amsal 8:18 menegaskan, “Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.” Dengan memahami ayat ini, mustinya kita menikmati berkat Tuhan. Jika belum, besar kemungkinan kita masih sombong, merasa diri mampu, merasa tidak perlu Tuhan. Amsal 22: 4 berkata, “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” Sekali lagi PENTINGYA kerendahan hati dan takut akan Tuhan. Tuhan memberkati kekayaan,kehormatan dan kehidupan kita.
SELAMAT MENIKMATI TEROBOSAN KARENA PERTOLONGAN TUHAN
GEMBALA

KOMITMEN BERGAYA FIRMAN TUHAN

Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.( Ezra 7:10)
Dalam ayat ini, kita menemukan tiga tahap yang dilakukan Ezra dengan KOMITMEN, yaitu:
pertama, meneliti firman Tuhan (mendengar, belajar sendiri, menerima firman dengan hati yang lembut dan hati yang terbuka).
Kedua, menjadi pelaku firman
ketiga, mengajarkan firman Tuhan.
Sekali lagi, Ezra memiliki tekad atau komitmen untuk melakukannya. Bagaimana dengan kita? Mari kita selidiki firman melalui 4 M bersama seluruh keluarga setiap hari. Renungkan dan lakukan. Karena menerima firman tanpa melakukan tidak akan membawa dampak terobosan baru dan pelipatgandaan. Lalu, setelah menerima,merenungkan dan melakukan, kita harus membagikan kepada orang lain.
Jika kita KOMITMEN/BERTEKAD memiliki gaya hidup Firman Tuhan, apa yang kita akan memperoleh?

1. Mendapat pimpinan/tuntunan yang tepat.
Amsal 6:23 mengatakan: “Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan”. 2 Petrus 1:19 mengatakan: “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.”
2. Perlengkapan untuk perbuatan baik.
2 Timotius 3:16,17 mengatakan: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Kalau tingkah laku kita masih belum seperti kehendak Tuhan, maka Firman Tuhan bermanfaat untuk: “mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Bahkan memperlengkapi untuk perbuatan baik. Taat dan lakukan firman Tuhan. Minta Roh Kudus yang mengurapi kita agar kita mampu mengikuti firman Tuhan.
Tuhan.
3. Membangun Iman.
Kisah Rasul 20:32 dengan jelas menyatakan: “ Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.”
Dalam Roma 10:17 dikatakan: “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Iman sangat diperlukan untuk membuat nyata janji-janji Tuhan. Ibrani 11:1 mengatakan: “ Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat..”
Jangan harapkan kita mengalami terobosan baru dan pelipatgandaan jika kita tidak memiliki iman. Hanya iman yang menjadi dasar pengharapan kita dan bukti dari janji Tuhan yang tidak kita lihat. Jangan harapkan iman kita timbul jika tidak mendengar dan melakukan firman Tuhan.
4. Penghiburan
Mazmur 119:82, “Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: "Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?"
Juga dalam Roma 15:4, “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci”.
Ketika orang lain mengalami kegersangan, kekeringan, tidak menghasilkan apa-apa dan tidak berbuah tentu akan membawa kesedihan yang luar biasa. Tapi orang yang merenungkan firman Tuhan akan terhibur karena tidak perlu mengalami pengalaman seperti di atas, karena Firman Tuhan mengatakan dalam Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang.... yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Karena itu lakukanlah saat ini juga dengan tekad/komitmen yang kuat! Terima, pelajari, renungkan dan lakukan Firman Tuhan bahkan membagikan kepada orang lain yang juga sangat membutuhkannya. Tuhan Yesus yang adalah Firman Allah (Yoh 1: 14, “ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”) akan memberitahukan isi hatiNya, rencanaNya dan jalanNya. Maka, kita akan mengalami terobosan baru dan pelipatgandaan dalam seluruh hidup kita. Selamat menikmati janji-janji Tuhan. Gembala

Jumat, 12 Februari 2010

KEKUATAN HIKMAT


“Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.” Pengkhotbah 10:10

Pernahkah anda melihat orang bekerja tanpa hikmat? Dia bekerja dengan sekuat tenaganya tetapi hasilnya tidak produktif. Padahal dengan hikmat pelayanan/pekerjaan kita menjadi lebih produktif. Orang yang tidak berhikmat dalam ayat di atas digambarkan seperti besi yang tumpul dan tidak diasah. Jika besi seperti sebuah kapak, pahat, ataupun pisau yang menjadi tumpul, maka diperlukan tenaga yang lebih banyak lagi untuk memotong sesuatu, demikianlah juga dengan seseorang tanpa hikmat pasti membuatnya tidak akan efektif.
KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH BERKAT SEUTUHNYA. Mengapa kita perlu hikmat? Saya percaya bahwa kita ingin menerima berkat yang seutuhnya. Amsal 3:15-16 mengatakan: “Dan pekerjaan yang seutuhnya itu harus didasari dengan hikmat. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.” Orang yang memperoleh keuntungan, yaitu keuntungan yang melebihi perak, emas, permata berharga, dan benda-benda mewah apa pun. Ada 4 jenis berkat yang akan datang kepada orang yang berhikmat:
1. Berkat jasmani (Umur panjang).
2. Berkat jiwani (Kehormatan).
3. Berkat materi (Kekayaan).
4. Berkat rohani (Kebahagiaan dan kesejahtraan).
KEKUTAN UNTUK MENANG. Allah bekerja berdasarkan pola: HIKMAT– STATEGI – KEMENANGAN - KEMULIAAN. Sekarang kita perlu merubah strategi kita. Daripada kita berdoa meminta kemenangan, maka saatnya kita berdoa meminta hikmat. Kita harus fokus kepada hikmat dalam segala aspek kehidupan kita. diperlukan hikmat untuk menang dalam segala aspek kehidupan kita. Hikmat menghasilkan stategi, dan stategi adalah jalan menuju kemenangan. Akan ada waktu yang begitu sukar (2 Timoteus 3:1- 4), tetapi orang-orang yang berjalan dalam hikmat Tuhan akan tetap diberikan-jalan keluar dari setiap kesusahan-kesusahan kehidupan.
“Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem. "Yesaya 2:2-3
KEKUATAN DARI ATAS
Hikmat Allah Mengalir dari karakter Allah sendiri, dan hikmat Allah itu selalu ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: Murni , Pendamai. Peramah, Penurut, Penuh belas kasihan, Penuh buah-buah yang banyak, Tidak memihak, Tidak munafik (Yakobus 3:17). Karakter Kristus itu sendiri adalah sebuah hikmat. Hikmat yang digunakan untuk menyelesaikan setiap masalah kita. “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.” 1Kor. 1:30. Karakter Kristus adalah hikmat dari atas dan karakter Kristus adalah jawaban atas semua masalah kita. ingat, tanpa hikmat dari Allah tidak ada kesuksesan sejati!!
KREATIFITAS ALLAH
Apakah yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa sebagai modal untuk mengelola Taman Eden? Adam harus memelihara Taman itu beserta semua yang ada di dalamnya. Dengan bagaimana Adam bisa mengelolanya? Adam diberikan sebuah kemampuan. Apakah artinya kemampuan itu? Di dalam otak kita Allah yang kreatif meletakkan sebuah kemampuan untuk mengelola yang kurang baik menjadi baik, yang baik menjadi sangat baik. Allah memberikan kita hikmat dan hikmat melahirkan kreatifitas.. sedangkan kreatifitas melahirkan kesuksesan. Allah tidak memberikan manusia itu rumah, bangku, lemari dan lainnya, tetapi Allah memberikan manusia itu kemampuan untuk melakukan semuanya itu. Ingat dengan hikmat maka kreatifitas kita akan menjadikan kita kaya.
MEMPEROLEH HIKMAT
Kita sebenarnya telah kehilangan hikmat karena dosa Adam, tetapi Kristus mengembalikannya kepada kita dengan perjanjian darah. Dosa membinasakan hikmat, tetapi karunia Allah melimpahkan hikmat kepada kita. sekarang kita harus menghidupi hikmat itu karena Allah telah mengaruniakannya kepada kita. Kalau kita kekurangan hikmat, maka berdoalah untuk memintanya. “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah…”. Yak. 1:5. Kitab Amsal adalah petunjuk untuk menghidupi hikmat tersebut.
PRINSIP DUNIA >< PRINSIP ALKITABIAH DUNIA: Kesuksesan diperoleh Karena kecerdikan diri atau dari kekuatan-kekuatan gaib lainnya. >< PRINSIP ALKITABIAH: Kesuksesan sejati hanya diperoleh kalau saya memiliki hikmat dari Allah yang tidak terbatas untuk menciptakan segala sesuatu
selamat memperoleh hikmat

Jumat, 27 November 2009

DIPANGGIL UNTUK MEMENANGKAN JIWA BAGI TUHAN

Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.(ay. 10b)
Lukas 5:1-11.

Panggilan melayani dan membawa jiwa kepada Tuhan adalah tugas semua orang percaya, bukan hanya tugas pendeta, penginjil, misionari, gembala, atau orang yang pernah sekolah di bidang teologi saja, tetapi ini adalah tugas semua orang percaya. Panggilan melayani ini juga bukan diperuntukkan untuk orang atau golongan masyarakat tertentu. Panggilan ini, tidak memandang latar belakang pendidikan, status sosial, usia, atau apa pun. Panggilan ini adalah panggilan bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menghasilkan buah yang menyenangkan hati Tuhan (Yoh.15:16).
Petrus adalah seorang nelayan yang pekerjaan setiap harinya adalah “melaut” dan menangkap ikan sebanyak mungkin. Tetapi pagi itu, mereka tidak menangkap apa-apa (ay.5). Kita bisa membayangkan betapa lelahnya Petrus dan teman-temannya karena sudah semalaman bekerja tapi tidak menghasilkan apa-apa. Namun demikian, walaupun lelah, letih, capek, ketika Tuhan Yesus meminta dia untuk menjaga perahu di mana Tuhan Yesus berkhotbah memberitakan Injil, Petrus mau melakukannya (ay.3).
Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan kita hari ini melalui kehidupan Petrus:
Pertama, Ketaatan. Profesi Petrus adalah seorang nelayan, pasti dia sudah tahu kapan waktu menangkap ikan yang tepat (malam hari). Tetapi ketika Tuhan menyuruh dia menebarkan jala pada siang hari, dia taat (ay.5). hasil ketaatannya kita bisa lihat dalam ayat 6 dan 7. Mereka menangkap sejumlah besar ikan hingga jala mereka mulai koyak, dan ketika mereka mengisi ikan itu ke dalam perahu, dua perahu hampir tenggelam karena banyaknya ikan yang mereka tangkap.
Kedua, Sadar siapa dirinya. Ketika Tuhan memberkati hidupnya dengan hasil tangkapan ikan yang boleh dikatakan sangat banyak, mungkin selama dia menjadi nelayan belum pernah menangkap begitu bayak ikan. Tetapi hari itu, sekali tebar jala, dia menangkap sejumlah besar ikan yang dimuat dalam dua perahu dan hampir tenggelam. karena banyaknya ikan, mereka semua takjub menyaksikan kejadian hari itu.
Petrus sadar siapa dirinya, dan Siapa yang memberi berkat itu. Dia Tidak berbangga diri karena hasil tangkapan ikan yang banyak, tetapi dia datang kepada Tuhan dan tersungkur serta berkata “Tuhan pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (ay.8). Ini adalah hal yang langkah yang didapatkan dari orang lain. Sebab berapa banyak orang yang merasa hidupnya lebih baik dari orang lain, lebih layak, lebih rohani, lebih pantas? Dan ketika pikiran lebih baik dari orang lain itu muncul dalam diri seseorang, maka akan ada kecenderungan untuk merendahkan orang lain.

Berapa banyak orang yang lebih fokus melihat kesalahan, kelemahan, dan kejelakan orang lain serta melupakan kebaikan yang dimiliki mereka? Berapa banyak orang yang yang selalu foku melihat kebaikan sendiri, kelebihan yang dimilkinya dan pengorbanan yang dilakukannya kepada orang lain dan lupa, bahwa ia juga memiliki kekuarangan dan kelemahan? Itu yang sering dilakukan oleh manusia. Tetapi Petrus berbeda, dia tidak berkata “mereka orang berdosa, tetapi dia berkata, “aku ini seorang berdosa.”
Pengakuan yang demikian memiliki makna yang dalam. Orang yang sadar bahwa ia adalah orang berdosa, secara tidak langsung berkata, bahwa ia membutuhkan penebusan. Dan Tuhan tahu itu. Konsep Petrus, kalau orang berdosa tidak boleh dekat dengan orang yang hidupnya taat beragama, apa lagi dekat dengan Tuhan, makanya ketika Petrus takjub apa yang dikerjakan Tuhan dalam hidupnya, dia berkata supaya Tuhan tidak dekat dengan dia karena dia tidak layak seperti pandangan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi pandangan Tuhan berbeda dengan manusia. Justru orang berdosalah yang membutuhkan Tuhan. Maka dari itu Tuhan datang untuk bergaul dan memanggil orang berdosa supaya meninggalkan dosanya dan bertobat, serta memiliki kehidupan kekal di dalam Tuhan(ay. 31-32).
Ketiga, Menerima panggilan Tuhan dalam hidupnya. Ada banyak orang yang memberikan hidupnya kepada Tuhan karena sudah tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakannya. Usaha sudah bangkrut, sudah tidah diterima kerja di mana-mana. Daripada pengangguran, biarlah saya melayani Tuhan saja. Itu namanya bukan panggilan, tetapi pelarian. Memang kadang Tuhan memakai keadaan kita untuk membawa kita ke ladang pelayananNya. Tetapi Petrus, dipanggil di tengah-tengah keberhasilan yang luar biasa, yang mungkin belum pernah terjadi dalam hidupnya selama menjadi nelayan. Dia menangkap sejumlah besar ikan. Tetapi ketika ikan itu di depan mata Petrus, dia sedang menyaksikan hasil tangkapannya yang luar biasa banyaknya, mungkin dalam hatinya dia tidak percaya apa yang sedang dilihatnya. Justru pada waktu itulah Tuhan berkata kepada Petrus “Tugasmu sekarang bukan lagi menjala ikan, tetapi menjala manusia. Tugasmu sekarang bukan lagi menangkap ikan tetapi menangkap manusia dari lumpur dosa dan membawa mereka kepadaKu supaya mereka bertobat.” Ini namanya panggilan. Dan Petrus yang menyaksikan sejumlah besar ikan hasil tangkapannya hari itu meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Banyak orang yang berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memenuhi gereja mereka, tapi tidak pernah bersaksi, memberitakan Ijil, atau mungkin itu kita orangnya. Doa yang demikian salah besar. Tuhan telah menyuruh kita pergi untuk memberitakan injil, membawa orang kepada Tuhan. Tetapi sekarang ada banyak orang yang menyuruh Tuhan pergi untuk membawa jiwa dalam gerejanya. Kita yang harus pergi, jangan kita suruh Tuhan yang pergi. Kalau kita orangnya, mari kita bertobat. Tuhan yang memanggil setiap kita melayani Dia, Tuhan juga yang akan memberikan kepada kita kemampuan, sehingga apa yang kita kerjakan dibuat Tuhan berhasil. Maukah saudara dipakai Tuhan untuk menjadi alatNya? Dia menantikan saudara….! Berapa banyak orang yang lebih fokus melihat kesalahan, kelemahan, dan kejelakan orang lain serta melupakan kebaikan yang dimiliki mereka? Berapa banyak orang yang yang selalu foku melihat kebaikan sendiri, kelebihan yang dimilkinya dan pengorbanan yang dilakukannya kepada orang lain dan lupa, bahwa ia juga memiliki kekuarangan dan kelemahan? Itu yang sering dilakukan oleh manusia. Tetapi Petrus berbeda, dia tidak berkata “mereka orang berdosa, tetapi dia berkata, “aku ini seorang berdosa.”
Pengakuan yang demikian memiliki makna yang dalam. Orang yang sadar bahwa ia adalah orang berdosa, secara tidak langsung berkata, bahwa ia membutuhkan penebusan. Dan Tuhan tahu itu. Konsep Petrus, kalau orang berdosa tidak boleh dekat dengan orang yang hidupnya taat beragama, apa lagi dekat dengan Tuhan, makanya ketika Petrus takjub apa yang dikerjakan Tuhan dalam hidupnya, dia berkata supaya Tuhan tidak dekat dengan dia karena dia tidak layak seperti pandangan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak bergaul dengan pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi pandangan Tuhan berbeda dengan manusia. Justru orang berdosalah yang membutuhkan Tuhan. Maka dari itu Tuhan datang untuk bergaul dan memanggil orang berdosa supaya meninggalkan dosanya dan bertobat, serta memiliki kehidupan kekal di dalam Tuhan(ay. 31-32).
Ketiga, Menerima panggilan Tuhan dalam hidupnya. Ada banyak orang yang memberikan hidupnya kepada Tuhan karena sudah tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakannya. Usaha sudah bangkrut, sudah tidah diterima kerja di mana-mana. Daripada pengangguran, biarlah saya melayani Tuhan saja. Itu namanya bukan panggilan, tetapi pelarian. Memang kadang Tuhan memakai keadaan kita untuk membawa kita ke ladang pelayananNya. Tetapi Petrus, dipanggil di tengah-tengah keberhasilan yang luar biasa, yang mungkin belum pernah terjadi dalam hidupnya selama menjadi nelayan. Dia menangkap sejumlah besar ikan. Tetapi ketika ikan itu di depan mata Petrus, dia sedang menyaksikan hasil tangkapannya yang luar biasa banyaknya, mungkin dalam hatinya dia tidak percaya apa yang sedang dilihatnya. Justru pada waktu itulah Tuhan berkata kepada Petrus “Tugasmu sekarang bukan lagi menjala ikan, tetapi menjala manusia. Tugasmu sekarang bukan lagi menangkap ikan tetapi menangkap manusia dari lumpur dosa dan membawa mereka kepadaKu supaya mereka bertobat.” Ini namanya panggilan. Dan Petrus yang menyaksikan sejumlah besar ikan hasil tangkapannya hari itu meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Banyak orang yang berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memenuhi gereja mereka, tapi tidak pernah bersaksi, memberitakan Ijil, atau mungkin itu kita orangnya. Doa yang demikian salah besar. Tuhan telah menyuruh kita pergi untuk memberitakan injil, membawa orang kepada Tuhan. Tetapi sekarang ada banyak orang yang menyuruh Tuhan pergi untuk membawa jiwa dalam gerejanya. Kita yang harus pergi, jangan kita suruh Tuhan yang pergi. Kalau kita orangnya, mari kita bertobat. Tuhan yang memanggil setiap kita melayani Dia, Tuhan juga yang akan memberikan kepada kita kemampuan, sehingga apa yang kita kerjakan dibuat Tuhan berhasil. Maukah saudara dipakai Tuhan untuk menjadi alatNya? Dia menantikan saudara….! Selamat melayani.
Yandi Entry S.Th